Dipagi hari setelah kejadian...
"pagi Dana, udah baikan?" Dian menyapa
"pagi Mbak Dian, sudah Mbak, terimakasih sudah dirawat kemarin" Balas Dana
Dian "kok panggil mbak sih, panggil Dian aja! kita juga seumuran!" Bantahnya
Dana "iya Dian, maaf-maaf, kebiasan dari kampung"
Dian dan Dana pun bercerita panjang lebar tentang kejadian semalam, Dana bertanya tentang cerita yang dikatakan oleh temannya yang bekerja di rumah sebelah.
"oya Dian! kata Deva, teman saya yang bekerja ditetangga sebelah! Katanya komplek perumahan ini memang sering ada kemalingan ya?"
Dian "hemmmmm.... gak juga sih! Tapi emang ada orang yang sering mencuri disekitaran sini. Malahan ada pencuri ninggalin tanda pengenalnya, kyaknya biar terkenal ya hahaha"
Dana "hahah bisa jadi tuh hahah"
Perbincangan merekapun berkelanjutan. Pak Arta keluar dari kamar dan menghampiri Dana.
"udah baikan Dana?" Pak Arta
"Sudah Pak, sudah dirawat sama Dian, heheh" Sahut Dana
"Kamu bisa beladiri ya Dana?" Pak Arta
"Bisa, tapi tidak mahir pak, dulu saya pernah ikut belajar beladiri, tapi karena saya harus membantu nenek yang sedang sakit jadi saya sering bolos latihan heheh". sahut Dana
"pantas saja, saya kira kamu pekai ilmu kebal, hahaha... oiya, itu kamu tattoan di tangan ya?" tanya Pak Arta
"enggak kok pak" Dana
"terus itu di lengan kirimu kenapa?" Pak Arta
"oh... ini pak" sambil menunjukkan lengannya, dan Dana mulai bercerita kehidupannya
"Kata nenek saya, saya adalah anak yang ditemukannya di kebun dekat rumah nenek saya. Nenek menemukan saya dengan keadaan sehat tetapi di tangan kiri saya ini terluka, Nenek saya fikir itu adalah luka bekas gigitan anjing, karena saat ditemukan didekat saya ada anjing yang sedang berkelahi. Mungkin karna itu saya sangat suka anjing, kalau gak ada anjing-anjing itu mungkin saya sudah mati. Jadi garis di tangan saya bisa jadi luka yang sudah membekas, ya jadi mirip seperti tatto.. tapi keren sih hehehehe"
Pak Arta mengerutkan kening dan kelihatan bingung bercampur penasaran.
"saya kira itu tatto lo kemarin! saya berangkat kerja dulu ya Dana" kata Pak Arta
"iya pak, maaf sepertinya saya belum bisa kerja nih" ucap Dana
"iya gak apa! Dian tolong dirawat Dana sampai sehat" Pak Arta
"Siap bos.... heheh" Dian
Dana kembali bercerita tentang temannya yang bernama Deva, ia menceritakan Deva adalah teman yang baik, dia sering bercerita tentang kehidupan di kota, dia juga yang mengenalkan Dana lingkungan disekitar komplek. Dana merasa sangat beruntung punya tuan yang begitu baik dan juga lingkungan yang sangat nyaman baginya, anggapan Dana yang berfikir kota adalah tempat hidup yang kejam berubah menjadi perasaan yang sama dengan kehidupannya di kampung... (Bersambung #3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar