Minggu, 15 Oktober 2017

ADWITIYA : C#5 Tanda Penentu

Sore hari ketika senja semakin meredup kembali beristirahat sore itu juga dana sedang bermain dengan Bobi, hanya dengan bermain dan bercengkrama dengan Bobi, letih bekerja dari pagi dapat diatasinya, hanya Bobi yang bisa mengobati rasa rindu dan sepinya hati dari seorang pemuda yang tak tau siapa ayah dan ibunya.
Dian mendekati Dana yang dilihatnya begitu gembira bermain bersama anjingnya, Ia merasa begitu senang melihat Dana bahagia berada dilingkungan keluarganya. Dian ikut bermain bersama mereka berdua, perasaannya saat itu begitu bahagian didekat Dana, rasa canggung mulai tumbuh di hatinya ketika berbicara langsung dengan Dana. Tak terasa langit telah begitu malam, mereka berdua bersiap membersihkan diri masing-masing.


Seperti biasa setelah makan malam bersama semua keluarga Pak Arta kembali ke kamar masing-masing, tapi kali ini Dana tak langsung menuju kekamarnya, melainkan Ia mengajak Bobi keluar rumah untuk jalan-jalan berkeliling di sekitaran komplek untuk menghilangkan rasa kangen pada kampung halamannya. Dilihatnya lampu-lampu malam yang begitu indah, tak seperti di kampung yang masih jarang sekali ada lampu tetapi sinar bintang dan bulan yang menerangi seisi kampung. Tanpa sengaja ia melihat tanah yang katanya adalah rumah dari mantan majikan Deva, namun dalam keadaan kosong tak berisi bangunan dan juga sudah penuh dengan tumbuhan liar.
2 jam lebih Dana berkeliling komplek, Dana kembali kerumah untuk beristirahat. Tetapi dilihatnya jendela rumah terbuka, Ia pun melihat! Tapi! seketika itu ada 2 orang keluar dari jendela, dengan pakaian serba hitam yang cuma kelihatan mata saja. Seketika saja Ia berfikir itu adalah maling, di dekatinya 2 orang misterius itu.
Dana menyentuh punggung salah satu dari mereka, sontak saja mereka terkejut karena melihat ada orang yang ada di halaman rumah.
"Maling!" sambil Dana mencoba memukulnya.
Namun seketika itu juga mereka menghindar dan mecoba kabur
"kami tidak membawa apapun" salah satu dari mereka berbicara
"maling mana ada ngaku!!" Dana
Satu orang lagi mencoba menyerang Dana, tapi dihentikan oleh temannya dan berkata
"Jangan! Dia bukan target, jangan libatkan orang lain"
setela itu mereka berdua lari dan Dana mencoba mengejarnya sampai di depan rumah tak ada jejak dari mereka berdua.

Sekembalinya Dana halaman Ia melihat 1 kartu yang berisikan sebuah gambar seperti mata dan garis. Ia bingung dengan apa yang terjadi hari ini, sangat membuatnya bingung!. Ia berfikir sangat banyak di malam ini, mulai dari kata "Bukan Target" dan 1 kartu yang Dia pegang. Ia ingat tentang cerita Dian tentang pencuri yang suka meninggalkan identitas sesaat setalah mencuri dan anehnya perkataan itu ternyata benar. Dana semakin bingung dengan semua kejadian yang serba kebetulan ini. (Bersambung #5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar